Selasa, 29 Oktober 2013




Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Pusat Meteorologi dan Geofisika, diketahui bahwa daerah pantai merupakan salah satu tempat paling potensial untuk pengembangan energi angin terbarukan atau PLTB. Hal ini berbanding terbalik dengan pengaplikasiannya di lapangan. Masih banyak masyarakat pesisir terutama di pulau-pulau kecil yang belum tersentuh program tersebut. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan energi listrik mereka menggunakan mesin diesel yang tentu saja sangat boros dari segi pemakaian energi bahan bakar dan sangat tidak ramah lingkungan. 

Solusi yang coba ditawarkan adalah sebuah unit pembangkit listrik skala kecil, yang dapat memenuhi kebutuhan listrik satu rumah. Lalu agar instalasi tersebut menghemat tempat, perlu didesain instalasi pembangkit listrik tenaga angin yang terintegrasi dengan hunian. Karena untuk membangun sebuah tower kincir angin akan memakan tempat yang cukup luas. Dan untuk mensiasati kebutuhan minimal kecepatan angin untuk memutar turbin angin, diperlukan juga sebuah inovasi yang berfungsi menangkap angin dan memampatkan angin (hukum kontinuitas fluida) sehingga diperoleh kecepatan angin yang lebih tinggi untuk menggerakkan turbin angin.

Dengan menggunakan teori kontinuitas Fluida diatas, maka didesain sebuah atap yang berfungsi sebagai corong untuk menangkap dan memampatkan angin sehingga diperoleh kecepatan angin yang lebih tinggi untuk memutar turbin secara optimal. Selain fungsi utamanya sebagai penggerak Turbin. Baling-baling kipas juga berfungsi ganda sebagai exhaust-fan untuk mengalirkan udara panas dalam ruangan keluar. 



Designer:
Gustav Anandhta

status: Juara Harapan ( 5 Besar )

project deadline: 2013

competition organizer: ONDULINE

0 komentar:

Posting Komentar