Sabtu, 07 Juli 2012



      Bersepeda sekarang tidak hanya menjadi hobi, tapi sudah merupakan gaya hidup bagi sebagian masyarakat kota. Tingkat polusi, pemanasan global dan kemacetan yang semakin tinggi membuat masyarakat kota mencari berbagai alternatif transportasi, salah satunya adalah sepeda. Karena menurut masyarakat kota, sepeda baik untuk kesehatan, dan juga baik untuk kenyamanan kota, kenyamanan global dan pemeliharaan lingkungan. Sepeda tidak menghasilkan gas karbon monoksida maupun karbon dioksida, tidak mencemari udara maupun lingkungan serta tidak menyebabkan kemacetan arus lalu lintas. Karena sepeda dioperasikan oleh otot tubuh manusia, maka tidak diperlukan konsumsi bahan bakar berupa bensin ataupun solar. Untuk masalah kenyamanan, sepeda merupakan metode transportasi door-to-door yang canggih. Sepeda telah secara nyata memberikan kenaikan perhatian terhadap isu-isu global lingkungan hidup, sebagai alat transportasi yang ramah lingkungan dan paling cocok untuk kota besar. Tak heran bila kemudian sepeda mulai dipilih dan digunakan sebagai alternatif di luar penggunaan mobil.





          Menyikapi fenomena yang terjadi, beberapa kota besar termasuk kota Jogjakarta mulai menggalakkan kegiatan bersepeda. Salah satunya adalah SEGO SEGAWE ”sepeda kanggo sekolah lan nyambut gawe”, yan artinya sepeda untuk sekolah dan berkerja. hakekatnya merupakan gerakan untuk menggugah kembali dan membangkitkan nilai ”merasa membutuhkan” dari semua komponen masyarakat Kota Yogyakarta untuk menggunakan sepeda sebagai salah satu alternatif moda transportasi khususnya jarak dekat (3 km s/d 5 km). Dalam jangka pendek Program ”Segosegawe” diharapkan dapat membangkitkan kesadaran dan pemahaman masyarakat bahwa menggunakan sepeda sebagai alat transportasi alternatif jarak dekat dapat mengurangi polusi dalam rangka antisipasi pemanasan global. Dalam jangka panjang diharapkan gerakan ini akan berimplikasi pada penurunan penggunaan kendaraan bermotor sehingga mengurangi polusi, efisiensi energi, menuju kota yang lebih humanis, meningkatkan derajat kesehatan manusia maupun lingkungan dan sebagainya. Dari sisi implementasi kebijakan, target awal adalah mengajak warga masyarakat untuk mulai menyenangi menggunakan alat transportasi sepeda baik digunakan untuk sekolah, bekerja maupun kegiatan lainnya yang berjarak dekat. 








Menyikapi fenomena dan permasalahan yang sudah diuraikan di atas. Maka perlu diciptakan pula suatu wadah untuk menampung kegiatan para pesepeda di kota Jogja. Karena jika komunitas ini tidak difasilitasi dengan benar, para komunitas ini ditakutkan justru malah memperparah kondisi lalu lintas di Jogjakarta, karena sering dijumpai para komunitas sepeda ini nongkrong dan duduk-duduk di pinggir jalan, tindakan seperti ini tentu akan mengganggu pengguna jalan yang lain. Dengan wadah ini diharapkan mampu memberikan fasilitas one-stop service bagi para pesepeda di kota Jogjakarta, seperti retail untuk menjual sepeda beserta sparepart-nya, rental sepeda, food-court, velodrom untuk balap sepeda dan berbagai fasilitas lainnya. Wadah ini juga nantinya akan menjadi perangsang bagi masyarakat lainnya agar mau menggunakan sepeda sebagai sarana tranportasi dan bagian dari gaya hidup masyarakat kota.


PANEL
(click image for a larger view)



Groundplan / Siteplan:
-
Section:
-


Tugas Akhir " Jogja Cycling Center"

Gustav Anandhita
project deadline: 2011



0 komentar:

Posting Komentar