Bersepeda
sekarang tidak hanya menjadi hobi, tapi sudah merupakan gaya hidup bagi
sebagian masyarakat kota. Tingkat polusi, pemanasan global dan kemacetan yang
semakin tinggi membuat masyarakat kota mencari berbagai alternatif
transportasi, salah satunya adalah sepeda. Karena menurut masyarakat kota,
sepeda baik untuk kesehatan, dan juga baik untuk kenyamanan kota, kenyamanan
global dan pemeliharaan lingkungan. Sepeda tidak menghasilkan gas karbon
monoksida maupun karbon dioksida, tidak mencemari udara maupun lingkungan serta
tidak menyebabkan kemacetan arus lalu lintas. Karena sepeda dioperasikan oleh
otot tubuh manusia, maka tidak diperlukan konsumsi bahan bakar berupa bensin
ataupun solar. Untuk masalah kenyamanan, sepeda merupakan metode transportasi door-to-door
yang canggih. Sepeda telah secara nyata memberikan kenaikan perhatian terhadap
isu-isu global lingkungan hidup, sebagai alat transportasi yang ramah
lingkungan dan paling cocok untuk kota besar. Tak heran bila kemudian sepeda
mulai dipilih dan digunakan sebagai alternatif di luar penggunaan mobil.
Menyikapi
fenomena yang terjadi, beberapa kota besar termasuk kota Jogjakarta mulai
menggalakkan kegiatan bersepeda. Salah satunya adalah SEGO SEGAWE ”sepeda kanggo sekolah lan nyambut gawe”,
yan artinya sepeda untuk sekolah dan berkerja. hakekatnya merupakan
gerakan untuk menggugah kembali dan membangkitkan nilai ”merasa membutuhkan”
dari semua komponen masyarakat Kota Yogyakarta untuk menggunakan sepeda sebagai
salah satu alternatif moda transportasi khususnya jarak dekat (3 km s/d 5 km).
Dalam jangka pendek Program ”Segosegawe” diharapkan dapat membangkitkan
kesadaran dan pemahaman masyarakat bahwa menggunakan sepeda sebagai alat
transportasi alternatif jarak dekat dapat mengurangi polusi dalam rangka
antisipasi pemanasan global. Dalam jangka panjang diharapkan gerakan ini akan
berimplikasi pada penurunan
penggunaan kendaraan bermotor sehingga mengurangi polusi, efisiensi energi,
menuju kota yang lebih humanis, meningkatkan derajat kesehatan manusia maupun
lingkungan dan sebagainya. Dari sisi implementasi kebijakan, target awal adalah
mengajak warga masyarakat untuk mulai menyenangi menggunakan alat transportasi
sepeda baik digunakan untuk sekolah, bekerja maupun kegiatan lainnya yang
berjarak dekat.
Menyikapi
fenomena dan permasalahan yang sudah diuraikan di atas. Maka perlu diciptakan
pula suatu wadah untuk menampung
kegiatan para pesepeda di kota Jogja. Karena jika komunitas ini tidak
difasilitasi dengan benar, para komunitas ini ditakutkan justru malah
memperparah kondisi lalu lintas di Jogjakarta, karena sering dijumpai para
komunitas sepeda ini nongkrong dan
duduk-duduk di pinggir jalan, tindakan seperti ini tentu akan mengganggu
pengguna jalan yang lain. Dengan wadah ini
diharapkan mampu memberikan fasilitas one-stop
service bagi para pesepeda di kota Jogjakarta, seperti retail untuk menjual
sepeda beserta sparepart-nya, rental sepeda, food-court, velodrom untuk balap
sepeda dan berbagai fasilitas lainnya. Wadah ini juga nantinya akan menjadi
perangsang bagi masyarakat lainnya agar mau menggunakan sepeda sebagai sarana
tranportasi dan bagian dari gaya hidup masyarakat kota.
PANEL
(click image for a larger view)
Groundplan / Siteplan:
-
Section:
-
Tugas Akhir " Jogja Cycling Center"
project deadline: 2011
0 komentar:
Posting Komentar