"Mari
pasrah pada mekanisme alam yang sudah dibangun alam selama
bermilyar-milyar tahun". Konsepnya sesederhana itu?! Sebenarnya bisa
dibilang sederhana sekaligus rumit. Karena untuk memahami alam sangatlah
rumit, maka jadilah desain yang sederhana ini. Katakanlah demikian meski coretan ini seolah hanya sebuah pembenaran.
Jadi
begini, saya coba berpikir bagaimana alam bekerja, bagaimana muasal
manusia menyikapi alam dan bagaimana akhirnya manusia dan alam dapat
bekerjasama dengan akur. Ya, itu dulu, saat manusia masih bergantung
pada alam dalam membuat tempat tinggal. Awalnya seperti memanfaatkan
cekungan atau gua yang sudah ada. Lalu berikutnya mulai berkembang
dengan memakai ranting kayu, ilalang dan kulit hewan, itupun masih apa
yang disediakan alam. Dan akhirnya manusia mulai bisa mengolah dan
mengembangkan sumber daya alam seperti batu dan kayu, mereka menciptakan
kolom-kolom struktur yang gagah.
Disinilah titik awal dimana manusia akhirnya berbalik mengeksploitasi
alam secara habis-habisan, termasuk dalam hal berumah tinggal. Dengan
segala daya cipta yang mereka punya, manusia mulai lupa bagaimana
menyikapi alam, bahkan menentangnya. Ya menentangnya. Seolah persetan
dengan dampak yang akan timbul dari kepongahan mereka.
Seolah mencoba mengais memori yang sempat hilang tentang keharmonisan alam dengan manusia, dimana alam berperan sebagai ibu yang menjaga dan mengasuh
anaknya. Desain ini mencoba menelisik kembali apa hakikat sebenarnya dari sebuah hunian, apa makna awal dari sebuah rumah bagi manusia, rumah bagi lingkungan sekitar dan rumah sebagai bagian dari ekosistem kehidupan lainnya.
panel 01 - Design Concept
(click image for a larger view)
panel 02 - Detail Design
(click image for a larger view)
status: competition entry
project deadline: 2012
competition organizer: Indocement Awards 2012
0 komentar:
Posting Komentar